Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah Swt…Selaku
khatib Jumat kali ini, izinkanlah saya berwasiat baik bagi diri saya
pribadi, maupun bagi hadirin sekalian, untuk selalu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan diri kita kepada Allah Swt. Lebih dari 50 kali di
dalam Al-Quran Allah Swt berfirman: Ittaqullâh, bertakwalah kamu
sekalian kepada Allah! Pengulangan yang teramat sering ini menunjukkan
bahwa, takwa sangatlah penting artinya bagi setiap muslim. Karena hanya
dengan takwa kepada Allah sajalah, kita akan dapat hidup bahagia, baik
di dunia ini maupun di akhirat.
Melalui khutbah Jum’at kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah materi tentang bagaimana kiat membentuk diri ini menjadi seorang muslim sejati?
Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh...
Saat ini, banyak orang mengaku dirinya sebagai muslim. Data statistik dunia terakhir menunjukan ada 1,7 milyar lebih di dunia ini jumlah penduduk dunia yang beragama Islam. Tapi, dari sekian jumlah yang ada itu, sangat sedikit yang memiliki kepribadian sebagai seorang muslim. Selebihnya, mempunyai kepribadian terpisah (split personality). Orang semacam ini agamanya saja sebagai muslim, namun, perilaku, sikap, dan tindakannya sama sekali tidak menunjukkan keislamannya. Kalau demikian adanya, bagaimana Islam dapat menjadi rahmah? Jika para pemeluknya tidak memahami, menghayati dan mengamalkan Islam? Persis seperti apa yan telah disinggung oleh rasulullah Saw:
Melalui khutbah Jum’at kali ini, saya ingin menyampaikan sebuah materi tentang bagaimana kiat membentuk diri ini menjadi seorang muslim sejati?
Ma’âsyiral muslimîn rahimakumullâh...
Saat ini, banyak orang mengaku dirinya sebagai muslim. Data statistik dunia terakhir menunjukan ada 1,7 milyar lebih di dunia ini jumlah penduduk dunia yang beragama Islam. Tapi, dari sekian jumlah yang ada itu, sangat sedikit yang memiliki kepribadian sebagai seorang muslim. Selebihnya, mempunyai kepribadian terpisah (split personality). Orang semacam ini agamanya saja sebagai muslim, namun, perilaku, sikap, dan tindakannya sama sekali tidak menunjukkan keislamannya. Kalau demikian adanya, bagaimana Islam dapat menjadi rahmah? Jika para pemeluknya tidak memahami, menghayati dan mengamalkan Islam? Persis seperti apa yan telah disinggung oleh rasulullah Saw:
0 komentar:
Posting Komentar